Lama Baca 3 Menit

Calon Mahasiswa Tiongkok Ikuti Langkah Cegah Virus yang Ketat

04 July 2020, 07:40 WIB

Calon Mahasiswa Tiongkok Ikuti Langkah Cegah Virus yang Ketat-Image-1

Siswa SMA Beijing Gunakan Masker Cegah COVID-19 - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Kegiatan ujian masuk perguruan tinggi tahunan Tiongkok atau gaokao (高考), akan diadakan di sebagian besar wilayah negara tirai bambu tersebut, pada tanggal 7-8 Juli 2020. Kegiatan ini merupakan acara publik terbesar selama masa pandemi. Ujian yang terkenal sangat susah ini akan diiikuti oleh sekitar 10,71 juta kandidat.

Ujian tahunan ini sempat ditunda selama satu bulan karena COVID-19. Sementara itu, terkait wabah virus corona baru yang akhir-akhir ini menginfeksi lebih dari 300 orang di Beijing, maka pemerintah setempat menyediakan 2.867 ruang ujian di kota itu, 1.077 ruang lebih banyak dibanding tahun kemarin, hal ini merupakan salah satu upaya pencegahan virus corona di kota tersebut.

Langkah dan upaya ketat akan diberlakukan menjelang ujian tahunan ini. Semua panitia di ruang ujian diminta untuk diuji COVID-19 sebelum gaokao. Kondisi kesehatan para kandidat akan diperiksa di pusat-pusat ujian dan otoritas medis di berbagai distrik. Wuhan, kota yang memiliki wabah COVID-19 terburuk di Tiongkok, menyiapkan 220.000 masker bertuliskan “Wuhan Gaokao”, untuk 59.000 kandidat ujian dan panitia ujian. Selain itu juga akan disediakan perlengkapan sekolah. Tak lupa, semua kandidat dan panitia akan diukur suhu tubuh mereka sebelum memasuki ruang ujian.

Di Guangdong, para kandidat diminta untuk melaporkan suhu tubuh kepada guru-guru mereka setiap hari selama dua minggu terakhir menjelang gaokao. Selanjutnya, para guru akan melaporkan hasil suhu tubuh mereka kepada otoritas yang lebih tinggi. Lain halnya dengan langkah-langkah pencegahan virus yang ketat di Shenyang, provinsi Liaoning di timur laut Tiongkok. Pemerintah setempat mendirikan 180 cadangan ‘ruang ujian karantina’. Ruangan tersebut akan digunakan sebagai ruangan darurat ujian.

Sementara di Daerah Otonomi Tibet, kandidat ujian yang berasal dari daerah rendah risiko virus dapat memutuskan apakah mereka ingin mengenakan masker atau tidak. Sedangkan mereka yang berasal dari daerah dengan kewaspadaan tinggi, harus mengenakan masker selama ujian. Selain itu, kandidat ujian yang akan diizinkan untuk masuk ke ruang ujian hanyalah yang suhu tubuhnya di bawah 37,3 derajat celcius. (*)