Ilustrasi hidangan pada meja makan keluarga Tionghoa - Image from mandarinhouse.com
Bolong.id - Pesta atau pertemuan biasanya diadakan restoran, sehingga setiap orang dapat menikmati makanan secara langsung dan memiliki lebih banyak waktu untuk mengobrol bersama. Namun, terkadang tamu akan datang ke rumah. Dalam budaya Tiongkok, ada aturan khusus saat menjamu tamu. Simak penjelasan berikut!
Tiongkok adalah Negara dengan etiket, sejarah panjang dan tradisi budaya. Banyak kebiasaan telah dilestarikan dari zaman kuno. Dalam hal pola makan, serangkaian etiket meja juga telah dibentuk. Tentu saja, karena tanah dan sumber daya Tiongkok yang luas, maka adat istiadat dan kebiasaan dari berbagai daerah berbeda-beda.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika pergi ke pedesaan, Anda harus mengikuti adat istiadat setempat ketika Anda mengunjungi suatu tempat. Misalnya, ketika Anda mengunjungi rumah orang lain, apakah Anda harus memakan semua nasi di mangkuk?
Di sebagian besar wilayah, makan semua nasi merupakan hal yang sopan. Jika tidak, meninggalkan sisa makanan di rumah seseorang akan terasa sangat tidak sopan.
Namun, di beberapa tempat, jika Anda menghabiskan semua nasi di dalam mangkuk setelah makan, tuan rumah akan menambahkan lebih banyak lagi kepada Anda, karena tuan rumah akan mengira Anda tidak kenyang.
Hal ini karena kebiasaan di tempat mereka, para tamu harus mengatakan jika mereka sudah kenyang, dan mereka harus menyisakan sedikit nasi di mangkuk untuk memberi tahu si Tuan rumah.
Dilansir dari sohu.com, saat menjamu tamu ada satu hal yang banyak ditabukan oleh banyak tempat, yaitu hanya menyajikan tiga hidangan. Meskipun masing-masing dari ketiga hidangan ini sangat kaya, meskipun bobot ketiga hidangan tersebut cukup untuk para tamu, tapi ini dianggap sangat tidak sopan.
Dalam hal ini, meskipun tuan rumah hany membuat lauk dengan porsi kecil ata hidangan yang biasa-biasa saja, dia masih harus membuat empat hidangan. Mengapa?
Pertama-tama, di mata orang Tionghoa mereka lebih suka angka genap. Angka ganjil dianggap tidak terlalu bagus, apalagi angka 3. Sangat tidak sopan meletakkan tiga piring di atas meja.
Hal ini karena mengingatkan kita untuk menawarkan kepada meja ketika mempersembahkan korban, biasanya disajikan tiga hidangan. Ketika dupa ditempatkan di pembakar dupa, juga diguakan tga batang dupa. Ini untuk menunjukkan rasa hormat kepada almarhum atau leluhur.
Akan tetapi untuk menjamui tamu, jika hanya menyajikan tiga hidangan, maka jika tamu anda bisa marah dan anda akan merasa sangat malu. Oleh karena itu, untuk menghindari rasa malu, Anda harus tetap memahami beberapa etiket keramahan.
Advertisement