Unggahan Netizen di Weibo - Image from Global Times
Beijing, Bolong.id - Seorang pengguna di platform streaming anime Tiongkok bilibili.com bernama Yuedingchenshu meninjau kembali pelanggaran ilegal militer India dari Garis Line of Actual Control (LAC) Juni lalu. Ia berduka atas empat orang yang meninggal ketika berurusan dengan bentrokan tersebut.
"Saya tidak mengerti bagaimana tentara sekuat itu bisa mati sampai saya tiba-tiba terbangun di tengah malam menyadari bahwa mereka mati untuk saya." katanya dilansir dari Global Times 20/02/2021.
Keesokan harinya, komentar itu menjadi viral di platform media sosial Tiongkok dengan tagar "Mereka mati untukku" dilihat lebih dari satu miliar kali.
"Ini adalah pikiran nyata kami, anak muda, kami benar-benar hidup dan bernafas dengan negara," kata seorang pengguna di Sina Weibo yang mirip Twitter di Tiongkok.
"Cinta murni, hanya untuk negara" adalah tagar viral lainnya di Weibo pada hari Sabtu. Itu adalah kalimat dari buku harian salah satu tentara Chen Xiangrong yang tewas dalam bentrokan perbatasan.
Chen Xiangrong - Image from Global Times
Menurut laporan media, ketika pejabat militer Tiongkok mengunjungi keluarga Chen dan bertanya kepada ibunya apakah dia mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, ibu Chen berkata bahwa "Saya tidak mengalami kesulitan, saya hanya ingin tahu apakah anak saya berani saat berperang. "
"Dia memberikan nyawanya untuk melindungi negara dan menyelamatkan rekan-rekannya. Dia benar-benar pemberani," komentar seorang pengguna Weibo.
Pengorbanan keempat tentara tersebut telah memberikan pelajaran patriotik kepada anak-anak muda Tiongkok yang tumbuh di era damai.
Chen Hongjun - Image from Global Times
Dalam video yang meninjau kembali bentrokan LAC, pengguna bilibili.com, salah satu platform paling populer di kalangan anak muda di Tiongkok yang dulu secara aktif meninggalkan rentetan video untuk mengekspresikan perasaan dan pendapat mereka, tidak meninggalkan apa pun selain layar penuh "penghormatan".
Banyak netizen yang mengatakan bahwa, setelah melihat video tersebut, hati mereka dipenuhi dengan kata-kata yang tidak terucapkan dan mereka tidak dapat mengucapkan satu pun.
"Saya memahami bahwa saya menjalani kehidupan yang damai sebagai hasil dari pengorbanan orang lain. Saya hanya berharap semua tentara dapat kembali ke rumah dengan selamat," kata seorang pengguna Weibo.
Meski hidup dalam masa damai, kami juga berkontribusi pada pembangunan negara dalam kapasitas kami sendiri dengan memenuhi tanggung jawab kami, kata beberapa netizen. (*)
Alifa Asnia/Penerjemah
Advertisement