Simpanan pasokan - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
COVID-19 telah mengganggu rantai pasokan global, khususnya bagi perusahaan multinasional. Hal ini membuat perusahaan akan memikirkan kembali caranya untuk mengurus kepentingan dan stabilitas. Pandemi sendiri sekarang ini berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat pergeseran rantai pasokan global.
“Yang harus diperhatikan untuk rantai pasokan di masa depan adalah bagaimana caranya agar kita mencapai keseimbangan baru antara penghematan biaya dan ketahanan rantai pasokan,” kaya Gu Qingyang (顾清扬), seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di National University of Singapore.
Sebuah survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Kamar Dagang Amerika di Tiongkok ( 中国美国商会 ) dan PricewaterhouseCoopers (PwC) menunjukkan bahwa, hampir 70 persen perusahaan AS mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk memindahkan produksi ke luar Tiongkok karena COVID-19. "Kami sangat percaya diri akan pasar Tiongkok. Kami akan membuat kesuksesan lagi tahun ini bersama-sama dengan para mitra di Tiongkok," kata Jean-Paul Agon, ketua dan CEO L'Oreal Group.
“Tiongkok memiliki sistem pendukung industri dan sistem ekologi yang paling lengkap di dunia, dana yang berlimpah, tenaga kerja berkualitas tinggi yang banyak, dan pengembangan inovasi ilmiah dan teknologi,” kata Gu Qingyang. " Dengan semua hal itu, Tiongkok menempati posisi sentral dalam rantai industri global dan rantai pasokan," tambahnya.
Advertisement