Perayaan idul fitri - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Pada Minggu, 24 Mei 2020, umat islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tidak terkecuali dengan umat muslim di Tiongkok. Etnis minoritas Tiongkok yang bergama islam seperti Uyghur (維音尔), Kazakh (哈萨克), Uzbek (乌孜别克), Tajik (塔吉克), Tatar (塔塔尔), Kirgiz (柯尔克孜), Sanla (散拉), Dongxiang (东乡), Baoan (保安) dan minoritas lainnya akan merayakan hari raya ini.
Di Indonesia Hari Raya Idul Fitri juga disebut Lebaran, yang berasal dari ungkapan bahasa Jawa “wis bar (sudah selesai)”, untuk mengungkapkan bahwa pada hari tersebut bulan puasa sudah selesai. Penyebutan Hari Raya Idul Fitri di berbagai tempat di Tiongkok juga berbeda-beda. Dalam bahasa Mandarin Idul Fitri disebut ‘开斋节 Kāizhāi jié ’ yang terjemahannya secara harfiah adalah Festival Buka Puasa. Muslim di Xinjiang menyebutnya “肉孜节 Ròu zī jié ”, kata "Rouzi" diambil dari bahasa Persia, yang berarti "puasa". Muslim Hui di beberapa daerah Ningxia menyebutnya "大尔德 Dà ěr dé". Sedangkan beberapa Muslim di Gansu, Qinghai dan daerah timur Tiongkok lain juga menyebutnya "Tahun Baru".
Meskipun nama-nama Idul Fitri berbeda di daerah yang berbeda, namun sebenarnya perayaan Idul Fitri di berbagai tempat ini kurang lebih sama. Para umat Islam harus mandi dan berganti pakaian terbaiknya pada Idul Fitri, lalu berkumpul di masjid-masjid terdekat untuk bersalawat, melakukan salat idul fitri, mendengarkan khotbah dakwah dan melayat ke kuburan keluarga. Ibadah yang dilakukan juga sama saja dengan yang dilakukan di Indonesia, ya, Rekan Bolong!
Advertisement