Sinopharm Group - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Sejak merebaknya pandemi COVID-19, Komite Sentral PKC (党中央) dan Dewan Negara Tiongkok (国务院) telah fokus pada penelitian dan riset vaksin, dengan cepat melaksanakan penelitian vaksin dan menyiapkan rencana pengembangannya juga. Penelitian ilmiah darurat yang telah dilakukan dalam waktu singkat itu telah berhasil melakukan riset pada 5 jenis vaksin — vaksin tidak aktif, vaksin protein rekombinan, vaksin vektor adenovirus, vaksin dengan vektor virus hidup yang dilemahkan, dan vaksin asam nukleat. Sebagai perusahaan yang berbisnis dalam industri farmasi, Sinopharm Group (国药集团) melakukan riset pada dua jenis vaksin, yaitu vaksin tidak aktif dan vaksin protein rekombinan.
Sinopharm Group menghabiskan dana penelitian dan pengembangan senilai 1 miliar yuan (sekitar 2 triliun rupiah) untuk membentuk kelompok riset dan kelompok peneliti program vaksin "863" dari Kementerian Sains dan Teknologi (科技部) dan kelompok peneliti biologi yang dipimpin oleh Yang Xiaoming (杨晓明). Zhu Jingjin (朱京津), sekretaris Komite Sinopharm Group mengatakan, “Sinopharm adalah perusahaan modern yang lahir dari Kantor Pusat Pencegahan Epidemik Pemerintah Beiyang (北洋政府中央防疫处脱胎), pada tahun 1919. Sinopharm telah menjadi kekuatan utama dalam Pertempuran Epidemi di Tiongkok selama satu abad. Lebih dari 80% produksi vaksin nasional untuk program imunisasi untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular nasional, dilakukan semua oleh Sinopharm.
Diketahui juga bahwa dalam menjalankan tugas penting penelitian dan pengembangan vaksin, Sinopharm Group telah melakukan upaya penuh serta menjalin banyak kerja sama dengan dua jenis riset vaksin. Vaksin tidak aktif yang dikembangkan bersama dengan Institut Produk Biologi Wuhan (武汉生物制品所), Institut Produk Biologi Beijing (北京生物制品所), Institut Virologi Wuhan di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (中科院武汉病毒所), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (中国疾控中心病毒防控所), dan Lembaga Penelitian dan Pengawasan Obat dan Makanan Tiongkok (中国食品药品检定研究院). Sedangkan vaksin protein rekombinan lainnya dikembangkan bersama dengan China Biotechnology Research Institute (中国生物技术).
Advertisement