Potret Zhong Nanshan - Image from ambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Zhong Nanshan, seorang akademisi dan ahli pernafasan dari Akademi Teknologi Tiongkok berpendapat:
1) Ini bukan saatnya untuk melepas masker.
Situasi di Tiongkok dan luar negeri sekarang sudahlah berbeda. Tiongkok telah memasuki tahap yang lebih baik, sementara beberapa negara besar lainnya masih dalam tahap yang buruk dan masih semakin memburuk karena COVID-19. Ini berarti, kemungkinan penularan dari orang ke orang masihlah tinggi. Mengenakan masker masih merupakan cara perlindungan diri yang sangat penting.
2) Wuhan telah melewati level yang parah, tetapi masih ada level selanjutnya.
Masih ada ujian berikutnya, yaitu bagaimana mengendalikan pandemi dan melanjutkan produktivitas pada saat yang sama.
3) Kemungkinan wabah luar negeri untuk menyebabkan wabah kedua di Tiongkok sangat kecil.
Tentu ada risiko penularan kasus impor dari luar negeri. Namun, untuk menimbulkan wabah lagi kemungkinannya relatif kecil. Pencegahan dan pengendalian yang dilakukan oleh masyarakat di Tiongkok telah mengakar kuat, masyarakat memiliki rasa perlindungan diri yang kuat, seperti memakai masker dan melakukan social-distancing.
4) Masih terlalu dini untuk membicarakan titik balik pandemi global.
Itu tergantung pada apakah pemerintah dapat melakukan pembatasan secara tegas. Ada banyak faktor yang tidak dapat diprediksi di negara lain, jadi akan jauh lebih sulit untuk memprediksi titik balik pandemi global daripada memprediksi titik balik pandemi di Tiongkok.
5) Proporsi pasien asimtomatik di Tiongkok tidak akan terlalu besar.
Pasien asimtomatik atau pasien tanpa gejala, biasanya muncul dalam dua kelompok: satu di daerah di mana tingkat pandemi relatif serius, yaitu orang yang belum menunjukkan gejala mungkin saja telah terinfeksi. Berikutnya adalah melakukan kontak dekat dengan pasien yang terkonfirmasi.
6) Sebagian besar pasien “Fuyang” tidak akan terinfeksi.
Yang disebut "Fuyang" adalah fragmen asam nukleat daripada virus itu sendiri. Kondisi yang perlu diperhatikan ketika pasien kambuh. Jika pasien menghasilkan antibodi yang kuat, maka ia tidak akan terinfeksi lagi.
7) COVID-19 tidak akan bertahan lama seperti influenza.
Sampai sekarang, tidak ada bukti yang cukup bahwa COVID-19 akan bertahan lama seperti influenza. Kecuali jika virus itu nantinya menyebarkan pola seperti ini: tingkat penularannya masih kuat, tetapi tingkat kematian semakin rendah, dalam hal ini, ada kemungkinan untuk bertahan dalam jangka panjang.
8) Terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai penularan antar hewan.
Beberapa hewan terbukti membawa banyak virus, yang mungkin tidak bergejala dan tidak menular. Sekarang telah beredar rumor bahwa COVID-19 pada hewan dapat menular kepada manusia dan hewan lainnya. Kesimpulan ini masih terlalu dini menurut Zhong Nanshan.
9) Tidak ada obat khusus, tetapi ada beberapa obat yang efektif.
Beberapa obat yang saat ini sedang diuji coba, seperti; klorokuin, hasil percobaannya cukup bagus. Ada juga beberapa obat tradisional Tiongkok, seperti Lianhua Qingwen. Selain itu, ada obat tradisional Tiongkok Xuebijing. Komponen utamanya meliputi: safflower, salvia, peony merah, dan lainnya, yang berfungsi untuk melancarkan sirkulasi darah yang terhambat. Obat-obat ini juga efektif untuk merawat pasien kronis.
10) Vaksin masih belum selesai.
Vaksin tidak dapat dibuat dalam tiga atau empat bulan mendatang. Berharap hanya pada vaksin adalah cara yang salah. Selain itu, setelah vaksin selesai, tidak mungkin menjadi langsung sempurna pada saat itu juga.
11) Imunisasi massal adalah langkah yang buruk.
Ini adalah langkah yang sangat kuno. Seiring dengan berkembangnya zaman, umat manusia telah membuat kemajuan besar, ada banyak cara untuk melakukan pencegahan.
12) Pengalaman paling berharga dari Tiongkok dalam perang melawan penyakit pandemi.
Tiongkok telah mengambil dua langkah utama: pertama adalah untuk memblokir daerah-daerah terpapar untuk memblokir penyebaran, yang kedua adalah pencegahan dan pengendalian di berbagai lapisan masyarakat, dengan cara menjaga jarak dan memakai masker.
Advertisement