Presiden Joko Widodo Dorong G20 Perkuat Arsitektur Kesehatan Global untuk Pemulihan Ekonomi - Image from g20.org
Bali, Bolong.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, di pertemuan Menlu G20 di Bali, Jumat (8/7/2022) menyatakan, Tiongkok menawarkan kerjasama ketahanan pangan internasional.
Dilansir dari 中国新闻网 pada Jumat (08/07/2022), Wang Yi mengatakan, pangan dan energi sangat penting untuk kinerja ekonomi dunia yang sehat.
Dijelaskan, pangan dan energi implementasi yang efektif dari agenda 2030 PBB untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam situasi saat ini G20 harus memikul tanggung jawab yang semestinya dan membangun kemitraan dalam komoditas.Dalam mencapai tujuannya, Wang Yi membuat 8 proposal.
Pertama adalah mendukung dalam koordinasi. Peran PBB harus lebih kuat daripada dilemahkan, dan mendukung kerja Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, IFAD, dan Program Pangan Dunia.
Kedua tidak memberlakukan pembatasan ekspor terhadap pengadaan pangan kemanusiaan yang dilakukan oleh World Food Program.
Ketiga memfasilitasi kelancaran masuknya produk pertanian dan input dari Rusia, Ukraina dan Belarusia ke pasar internasional.
Keempat negara-negara penghasil utama dan pengekspor bersih akan melepaskan potensi ekspor mereka, mengurangi hambatan perdagangan dan teknis, mengendalikan pemanfaatan biji-bijian untuk energi, dan mengurangi pasokan pasar yang ketat.
Kelima tindakan darurat perdagangan pangan yang dilakukan oleh negara-negara harus bersifat jangka pendek, transparan, tepat sasaran, dan sesuai dengan aturan WTO.
Keenam mendukung Consultative Organization for International Agricultural Research dan kerjasama inovasi iptek pertanian berbagai negara, serta mengurangi pembatasan pertukaran teknologi tinggi.
Ketujuh Tiongkok mengusulkan untuk mengurangi pemborosan makanan.
Terakhir adalah membantu negara-negara berkembang meningkatkan kemampuan produksi, penyimpanan, dan pengurangan kerugian dalam hal modal, teknologi, dan pasar. (*)
Advertisement