Mengenal Opera Kunqu dari China - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Opera Kunqu (崑曲) adalah salah satu bentuk opera tertua di Tiongkok yang berasal dari akhir Dinasti Yuan (1271-1368).
Opera ini memiliki ciri khas dari pola ritmisnya dan telah memberikan pengaruh dominan pada semua bentuk opera yang lebih mutakhir di Tiongkok, termasuk opera Sichuan dan Beijing, dilansir dari chinaculture.org.
Pada tahun 2001, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa) memasukkan Opera Kunqu sebagai mahakarya Warisan Kemanusiaan Lisan dan Takbenda, program UNESCO yang memastikan tradisi terbaik dari setiap negara dilestarikan dan dikembangkan serta disebarluaskan kepada masyarakat dunia luar.
Opera Kunqu yang disebut juga Kunshan Qiang (崑山腔) ini dapat dikatakan sebagai ibu dari semua opera Tiongkok. Asal-usulnya dapat ditelusuri ke akhir Dinasti Yuan, sekitar 600 tahun yang lalu, di Lembah Sungai Yangtze bawah. Di antara genre drama yang paling awal, seni pertunjukan tradisional ini diberi nama berdasarkan tempat kelahirannya di Gunung Kunshan, Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu.
Pada Dinasti Ming (1368-1644), yang direformasi oleh Wei Liangfu pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing, Opera Kunqu menjadi lembut, halus, dan anggun. Para pemain sangat mementingkan pelafalan yang jernih, nyanyian yang benar, dan nada-nada yang murni. Sementara itu, komposer menulis partitur musik setelah mengerjakan lagunya, dan lagu-lagu opera ditulis dalam tujuh karakter atau sepuluh karakter dalam satu baris.
Selain itu, terdapat tiga jenis alat musik yang digunakan, yaitu alat musik petik, seruling bambu, dan gendang yang menjadi pengiring. Opera Kunqu memiliki 12 peran. Peran Jing dan Chou tidak lagi secara eksklusif menggambarkan orang-orang yang bodoh, canggung, atau pelit.
Opera Kunqu dikenal sebagai opera yang elegan baik dari segi musik, maupun gerak pemainnya. Mengusung tradisi puisi kuno dan tutur kata, seni ini juga memiliki nilai kesusastraan yang sangat tinggi.
Opera Kunqu memiliki sistem akting yang lengkap serta nada-nada khasnya sendiri dan telah menghasilkan berbagai karya terkenal, seperti Paviliun Peony, Lima Belas Senar Koin (十五貫), Cinta pada Pandangan Pertama (墙头马上), dan Mengawal Jingniang (千里送京娘).
Akan tetapi, Opera Kunqu yang diakui sebagai opera elit ini agak mengalami penurunan sejak abad kedelapan belas karena memerlukan pengetahuan teknis tingkat tinggi dari para penontonnya. Pada masa sekarang, opera ini menghadapi persaingan dari budaya massa dan kurangnya minat di antara kaum muda. Dari 400 nyanyian yang biasa dinyanyikan dalam pertunjukan opera pada pertengahan abad ke-20, hanya beberapa lusin yang masih dipertunjukkan. (*)
Advertisement