Kota-Kota di China Larang Pengumpulan Data Scan Wajah - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Teknologi telah semakin berkembang, termasuk teknologi scan wajah yang memanfaatkan kecerdasan aritificial intelligence alias AI untuk mengenali wajah-wajah orang yang sudah terdaftar di database-nya.
Namun, beberapa kota di Tiongkok, termasuk Tianjin dan Nanjing, telah mengeluarkan kebijakan yang melarang pengumpulan informasi scan wajah secara ilegal dan wajib, dilansir dari Global Times, Jumat (4/12/2020).
Kotamadya Tianjin menyetujui peraturan baru yang efektif mulai 1 Januari 2021. Peraturan tersebut menetapkan bahwa ketika penyedia informasi kredit pasar mengumpulkan informasi seseorang, ia harus mendapatkan persetujuan dari orang yang terlibat. Selain itu, penyedia informasi kredit pasar tidak boleh mengumpulkan informasi tentang keyakinan agama, golongan darah, penyakit dan riwayat kesehatan, informasi biometrik, serta informasi pribadi lainnya yang dilarang oleh undang-undang dan peraturan administrasi.
Akibat dari peraturan tersebut, perusahaan, lembaga publik, asosiasi perdagangan, dan kamar dagang dilarang mengumpulkan informasi wajah, sidik jari, suara, dan informasi biometrik lainnya.
Sebuah rancangan amandemen peraturan manajemen properti Hangzhou yang diajukan untuk disetujui pada bulan Oktober, menetapkan bahwa penyedia layanan properti tidak boleh memaksa pemilik properti untuk menggunakan fasilitas bersama melalui informasi biometrik seperti sidik jari dan scan wajah.
Bulan lalu, video pendek seorang pria mengenakan helm untuk mengunjungi agen real estate di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok Timur, menjadi viral di media sosial. Keterangan video menunjukkan pria itu mengenakan helm untuk melindungi informasi pribadinya. Hal ini menyebabkan topik “melindungi informasi pribadi” banyak dibahas oleh warganet.
Dengan perkembangan komunitas pintar, semakin banyak komunitas perumahan yang mulai memasang sistem scan wajah untuk mengontrol akses. Beberapa netizen percaya pengenalan wajah nyaman digunakan, sementara mereka yang tidak setuju menganggap pengumpulan informasi pribadi secara sesuka hati ini adalah ilegal, dan beberapa khawatir tentang konsekuensi buruk yang disebabkan oleh kebocoran data pribadi.
Sementara itu, biro keamanan perumahan dan properti Nanjing mengeluarkan pemberitahuan mendesak pada akhir November yang mengharuskan semua kantor penjualan real estate berhenti merekam informasi wajah pengunjung tanpa persetujuan mereka. (*)
Advertisement