Jakarta, Bolong.id - Negara tujuan utama ekspor Indonesia pada bulan September 2020 masih Tiongkok. Posisi ini belum berubah dari bulan sebelumnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
"Pangsa ekspor kita di September ini terutama tertuju ke Tiongkok USD2,63 miliar (sekitar Rp38,82 triliun). Artinya 19,75% dari total ekspor kita ditujukan ke Tiongkok," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (15/10/2020).
Dilansir dari CNBC, Jumat (16/10/2020), pangsa ekspor Indonesia selanjutnya adalah Amerika Serikat (AS) yang tercatat sebesar USD1,69 miliar (sekitar Rp24,95 triliun) dan Jepang sebesar USD1,06 miliar (sekitar Rp15,64 triliun).
Di sisi lain, ekspor Tiongkok ke Indonesia juga mengalami peningkatan tertinggi di bulan lalu sebesar USD163,3 juta (sekitar Rp2,41 triliun). Kemudian, disusul India yang pada September ini meningkat sebesar USD120,6 juta (sekitar Rp1,78 triliun), Jepang sebesar USD 79,6 juta (sekitar Rp1,17 triliun), AS dengan peningkatan USD66,8 juta (setara dengan Rp986,2 miliar) dan Malaysia sebesar USD66,4 juta (setara dengan Rp980,29 miliar).
Sementara itu, barang ekspor yang meningkat pada bulan September ini adalah besi dan baja yang mengalami kenaikan sebesar USD226 juta atau setara dengan Rp3,33 triliun, lemak dan minyak hewan nabati yang naik sebesar USD198,5 juta atau setara dengan Rp2,93 triliun, serta kendaraan dan bagiannya yang meningkat USD41,2 juta atau sebesar Rp608,25 miliar.
Negara yang mengalami penurunan ekspor dari Indonesia adalah Swiss sebesar USD87,1 juta (sekitar Rp1,28 triliun), Inggris dengan penurunan USD27,7 juta (sekitar Rp408,94 miliar), Singapura yang menurun senilai USD21,1 juta (sekitar Rp311,5 miliar) dan Kamboja sebesar USD21 juta (sekitar Rp310 miliar).
Advertisement