Tiongkok dan Mesir Tandatangani Protokol Pengajaran Bahasa Mandarin di Mesir - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Kairo, Bolong.id - Mesir dan Tiongkok pada hari Senin (7/9/2020) kemarin menandatangani protokol kerja sama untuk mengajar bahasa Tiongkok di sekolah-sekolah pra-universitas di Mesir sebagai bahasa asing opsional kedua.
Protokol tersebut ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Mesir, Tarek Shawki, dan Duta Besar Tiongkok untuk Kairo, Liao Liqiang (廖力强), dilansir dari Global Times, Selasa (8/9/2020).
Menteri Pendidikan Mesir, Tarek Shawki, dan Duta Besar Tiongkok, Liao Liqiang - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
"Mesir sangat ingin mendapatkan keuntungan dari pengalaman Tiongkok yang unik dalam pembangunan ekonomi serta bidang lainnya," kata Shawki dalam upacara penandatanganan protokol tersebut. Dia menambahkan bahwa hubungan Mesir-Tiongkok sangat kuat karena Mesir adalah negara Arab dan Afrika pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok pada tahun 1956.
"Kesepakatan hari ini mewakili gambaran cerah dari hubungan yang bermanfaat antara kedua negara bersahabat yang selalu kami upayakan untuk diperkuat dan didukung dengan segala cara guna mencapai tujuan yang diinginkan," terang Shawki.
Menteri pendidikan tersebut mengatakan pihak Tiongkok telah membantu kementerian di banyak bidang seperti membangun pembangkit listrik tenaga surya di sekolah, mendirikan bengkel untuk pendidikan teknis, memasang layar elektronik di sekolah menengah nasional, dan membangun ruang kelas pintar.
Menurut Kedutaan Besar Tiongkok di Kairo, terdapat dua Institut Konfusius di Mesir, satu di Universitas Kairo dan di Universitas Terusan Suez. Sebanyak 16 universitas di Mesir juga telah mendirikan departemen bahasa Mandarin atau mengajarkan bahasa Mandarin dalam kurikulum mereka. Pemerintah Tiongkok juga membangun dua sekolah di bawah program bantuan pendidikan untuk Mesir.
Sementara itu, Liao mengatakan bahwa merebaknya pandemi COVID-19 tidak menghentikan kerja sama kedua negara di bidang pendidikan. "Kami telah memberikan perhatian kepada siswa internasional satu sama lain dan bertukar pengalaman dalam melanjutkan kelas (pembelajaran). Tiongkok juga telah menyumbangkan 300.000 masker dan bahan anti-virus lainnya kepada Kementerian Pendidikan Mesir dan Universitas Al-Azhar," kata duta besar tersebut dalam pidatonya.
Liao mencatat bahwa integrasi ajaran Tionghoa ke dalam sistem pendidikan nasional Mesir mencerminkan visi pemerintah Mesir. "Demikian pula, Tiongkok akan lebih membuka pendidikan ke dunia luar untuk memfasilitasi pertukaran perorangan antara kedua negara, dan membuka jalan untuk membangun komunitas Tiongkok-Mesir dengan masa depan bersama," tambahnya.
"Kami bersedia bekerja sama dengan Mesir untuk mengimplementasikan kesepakatan tersebut selangkah demi selangkah dan memperkuat kerja sama dalam meningkatkan kemampuan guru, memperkaya materi pengajaran bahasa Mandarin, mengoptimalkan metode pengajaran, dan menyusun silabus," tutup Liao. (*)
Advertisement