AS Bakal Larang Impor Kapas dan Tomat dari Tiongkok - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Washington, Bolong.id - Perseteruan antara kedua negara pemimpin ekonomi dunia AS dan Tiongkok sepertinya tidak ada habisnya. Terbaru dari ketegangan antara kedua belah pihak tersebut adalah saat pejabat Customs and Border Protection (CBP) Amerika Serikat (AS) menyiapkan perintah untuk memblokir impor produk kapas dan tomat dari wilayah barat Tiongkok, Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.
Administrasi Trump awalnya merencanakan pengumuman tersebut pada hari Selasa (8/9/2020) kemarin, namun telah ditunda sampai akhir pekan ini karena "masalah penjadwalan," dilansir dari Reuters, Rabu (9/9/2020).
Larangan kapas, tomat, dan lima bahan impor lainnya atas dugaan pelanggaran kerja paksa Xinjiang, akan menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan akan semakin memicu ketegangan hubungan Tiongkok-AS.
"Perintah Penahanan Pembebasan" mengizinkan badan terkait menahan pengiriman berdasarkan kecurigaan keterlibatan kerja paksa di bawah undang-undang AS yang sudah lama berlaku untuk memerangi perdagangan manusia, pekerja anak, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Pemerintahan Presiden Donald Trump terus meningkatkan tekanan pada Tiongkok atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap ras Uighur di Xinjiang dengan didirikannya kamp-kamp pekerja paksa. Sementara, Tiongkok membantah telah melakukan penganiayaan terhadap kaum Uighur dan mengatakan kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk melawan ekstremisme.
Ketika ditanya tentang laporan bahwa Amerika Serikat mungkin akan menghentikan impor beberapa komoditi di Xinjiang, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian (赵立坚) mengatakan ini adalah dalih untuk menindas perusahaan Tiongkok, mengguncang Xinjiang, dan memfitnah kebijakan Xinjiang Tiongkok.
“AS tidak memiliki hak atau kualifikasi untuk campur tangan,” lansir Zhao pada konferensi pers harian di Beijing, Rabu (9/9/2020).
"Saya pikir AS tidak peduli tentang hak asasi manusia," komentarnya. Zhao juga menambahkan bahwa Tiongkok akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaannya.
Pejabat CBP, Brenda Smith, mengatakan bahwa larangan impor tersebut akan mencakup seluruh rantai pasokan kapas, dari benang hingga tekstil dan pakaian jadi, serta tomat, pasta tomat, dan ekspor regional lainnya.
“Kami memiliki bukti yang masuk akal, tetapi tidak konklusif, bahwa ada risiko kerja paksa dalam rantai pasokan yang terkait dengan tekstil kapas dan tomat yang keluar dari Xinjiang,” kata Smith, asisten komisaris eksekutif, dalam sebuah wawancara.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan kami untuk mengisi celah tersebut,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa undang-undang AS mengharuskan badan tersebut untuk menahan pengiriman dalam kasus tuduhan kerja paksa, seperti yang berasal dari badan non-pemerintah.
Larangan tersebut bisa berdampak luas bagi pengecer dan produsen pakaian jadi AS, serta produsen makanan. Tiongkok menghasilkan sekitar seperlima dari kapas dunia, sebagian besar dari Xinjiang dan juga merupakan pengimpor serat terbesar di dunia.
Advertisement