AS-Tiongkok Beda Pendapat Soal Tinjauan Perjanjian Dagang - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Pemerintahan Trump pada Kamis (20/8/2020) menolak mengakui rencana pertemuan dengan Tiongkok mengenai kesepakatan perdagangan fase 1 setelah Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pembicaraan akan diadakan "beberapa hari mendatang".
Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng (高峰), membuat komentar tentang diskusi tersebut pada pengarahan mingguan yang diadakan secara daring, namun Gao tidak merinci lebih lanjut.
Pertemuan melalui konferensi video yang semula direncanakan untuk peringatan enam bulan peluncuran kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS)-Tiongkok pada 15 Agustus 2020, telah ditunda. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ini adalah keputusannya.
Dilansir dari Reuters, menurut dua orang narasumber yang tidak disebutkan namanya pada hari Kamis (20/8/2020), tidak ada tanggal pertemuan baru yang dijadwalkan. Sementara Kantor Perwakilan Dagang AS dan Departemen Keuangan AS tidak menanggapi pertanyaan tentang rencana peninjauan kesepakatan perdagangan yang seharusnya merupakan tinjauan rutin per enam bulan oleh pejabat tingkat tinggi AS-Tiongkok yang termasuk dalam bagian perjanjian dagang.
Di sisi lain, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow tidak mengomentari kemungkinan pembicaraan dengan pejabat Tiongkok. Namun, dia mengatakan pemerintahan Trump tetap terlibat dengan Beijing pada kesepakatan perdagangan Fase 1 dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer senang dengan kemajuan perdagangan yang dilakukan sejauh ini.
Pembelian barang-barang AS oleh Tiongkok jauh dari target tahun pertama yang ditentukan dalam perjanjian, yaitu sebesar USD77 miliar (sekitar Rp1.134,23 triliun). Akan tetapi, Tiongkok telah meningkatkan laju pembelian produk pertanian AS dalam beberapa pekan terakhir.
Trump yang sering mengungkapkan kemarahan kepada Tiongkok atas pandemi COVID-19, mengatakan pada hari Selasa (18/8/2020) bahwa dia telah menunda pembicaraan dengan Tiongkok karena "Saya tidak ingin berurusan dengan mereka sekarang".
Ketika kampanye pemilihan presiden-nya terus meningkat, Trump beralih ke pembicaraan dan tindakan yang lebih keras terhadap Tiongkok, termasuk sanksi atas tindakan keras terhadap Hong Kong dan penjualan paksa platform video pendek milik Tiongkok, TikTok. Trump mengatakan kepada para pendukungnya pada rapat umum di Pennsylvania pada hari Kamis (20/8/2020) bahwa pemerintahannya akan menawarkan kredit pajak kepada perusahaan untuk membawa pekerjaan AS kembali ke Amerika dari Tiongkok.
“Dan jika mereka tidak melakukannya, kami akan mengenakan tarif pada perusahaan-perusahaan itu, dan mereka harus membayar kami dengan banyak uang,” kata Trump.
Advertisement