Donald Trump (kiri) dan adikknya, Robert Trump (kanan) - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Washington, Bolong.id - Adik laki-laki Presiden Donald Trump, Robert Trump, yang merupakan seorang pengusaha, meninggal dunia pada hari Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat setelah dirawat di rumah sakit di New York, kata Trump dalam sebuah pernyataan. Robert Trump meninggal di usia 71 tahun.
Donlad Trump sebelumnya sempat mengunjungi adiknya di rumah sakit New York City pada hari Jumat (14/8/2020) setelah pejabat Gedung Putih tersebut mengatakan Robert sakit parah, namun pihak pemerintah AS tidak segera merilis penyebab kematian.
"Dengan berat hati saya berbagi (kabar) bahwa saudara lelaki saya yang luar biasa, Robert, meninggal dengan damai malam ini," kata Donald Trump dalam sebuah pernyataan, dilansir dari South China Morning Post. “Dia bukan hanya saudara laki-laki saya, dia adalah sahabat saya. Dia akan sangat dirindukan, tapi kita akan bertemu lagi. Ingatannya akan hidup di dalam hati saya selamanya. Robert, saya mencintaimu. Istirahatlah dengan damai."
Saudara bungsu Trump tetap dekat dengan presiden Amerika Serikat tersebut. Robert Trump dilaporkan telah dirawat di rumah sakit di unit perawatan intensif selama beberapa hari di bulan Juni 2020.
Meskipun sama-sama merintis karir sebagai seorang pengusaha, Robert dan Donald memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Donald Trump pernah menggambarkan adik laki-lakinya itu sebagai "jauh lebih pendiam dan santai daripada saya," dan "satu-satunya pria dalam hidup saya yang pernah saya sebut 'sayang'."
Robert Stewart Trump lahir pada tahun 1948, anak bungsu dari lima bersaudara dari pengembang real estate New York City, Fred Trump. Robert Trump memulai karirnya di Wall Street dengan bekerja di bidang keuangan perusahaan tetapi kemudian bergabung dengan bisnis keluarga, mengelola kepemilikan real estate sebagai eksekutif tinggi di Trump Organization.
"Ketika dia bekerja di Trump Organization, dia dikenal sebagai Trump yang baik," kata Gwenda Blair, penulis biografi keluarga Trump. "Robert adalah orang yang akan mencoba untuk campur tangan jika ada masalah."
"Saya pikir pasti sulit untuk memiliki saya sebagai saudara, tetapi dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang itu dan kami sangat dekat," tulis Donald Trump dalam buku terlaris tahun 1987, The Art of the Deal. “Robert bergaul dengan hampir semua orang,” dia menambahkan, “yang bagus untuk saya karena saya terkadang harus menjadi orang jahat.”
Robert menghindari sorotan selama kakak laki-lakinya, Donald Trump, mencalonkan diri sebagai presiden AS. Akan tetapi, Robert menggambarkan dirinya sebagai pendukung besar Gedung Putih dalam wawancara tahun 2016 dengan The New York Post. "Saya mendukung Donald seribu persen," ungkapnya.
Sementara itu, dua anak Donald Trump mengungkapkan kesedihannya atas kematian paman mereka. “Robert Trump adalah pria yang luar biasa… kuat, baik hati, dan sangat setia. Siapapun yang bertemu dengannya segera merasakan kehangatannya. Dia akan sangat dirindukan oleh seluruh keluarga kami,” kata Eric Trump melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya.
“Paman Robert, kami mencintaimu. Kamu ada di hati dan doa kami, selalu, ” cuit Ivanka Trump. (*)
Advertisement