Utusan Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
New York, Bolong.id - Seorang utusan Tiongkok, pada hari Selasa (7/7/2020), kemarin mendesak negara-negara terlibat untuk segera mencabut tindakan-tindakan pemaksaan sepihak, yang dilakukan pada Suriah.
"Selama langkah-langkah pemaksaan tidak dicabut, tidak akan ada perbaikan situasi kemanusiaan di Suriah. Beberapa negara, di satu sisi, menyatakan keprihatinan terhadap penderitaan warga Suriah, tapi di sisi lain juga memberlakukan pemaksaan sepihak di Suriah, tanpa ampun, mencekik mata pencaharian orang-orang Suriah," ungkap Zhang Jun (张军), selaku perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, dalam pidatonya saat menjelaskan tentang suara Tiongkok dalam rancangan resolusi Dewan Keamanan, mengenai mandat pembaruan mekanisme lintas batas di Suriah, melansir laman berita Xinhua.
"Tiongkok sekali lagi menyerukan Dewan Keamanan untuk mengatasi masalah kritis ini, dan mendesak negara-negara terkait untuk segera mencabut langkah-langkah pemaksaan sepihak yang dikenakan pada Suriah," katanya. Zhang Jun (张军) juga dengan tegas mengatakan, "Kami juga meminta penilaian komprehensif dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan atas dampak dari tindakan pemaksaan sepihak terhadap situasi kemanusiaan di Suriah, yang akan disampaikan oleh sekretaris jenderal, dalam laporan terfokus kepada Dewan Keamanan.”
Zhang menjelaskan, sejak Rusia dan Turki menyetujui gencatan senjata, pada awal bulan Juli 2020, situasi keamanan di Suriah barat laut sudah membaik secara signifikan. "Kami menghargai upaya diplomatik mereka dan mendorong pihak terkait untuk terus menerapkan gencatan senjata.” Selain itu, utusan Tiongkok tersebut juga menjelaskan bahwa kehidupan bernegara harus diputuskan oleh rakyat Suriah sendiri, tanpa adanya campur tangan asing, dilansir dari China Daily.
Anggota Dewan Keamanan, pada hari Selasa (7/7/2020) kemarin, memberikan suara pada rancangan resolusi yang diajukan oleh Jerman dan Belgia, tentang mandat pembaruan mekanisme lintas batas di Suriah. Sementara itu, Tiongkok dan Rusia memilih menentangnya. (*)
Advertisement