Lama Baca 3 Menit

Lho, Pejabat Perdagangan AS Mengundurkan Diri?

03 July 2020, 08:00 WIB

Lho, Pejabat Perdagangan AS Mengundurkan Diri?-Image-1

Richard Ashooh - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Seorang pejabat senior Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) yang terlibat dalam kebijakan ekspor AS telah mengundurkan diri, pihak Departemen Perdagangan AS mengatakan pada hari Rabu (1/7/2020) kemarin. Diperkirakan bahwa langkah ini adalah sebagai bentuk moderasi dalam administrasi Trump tentang pembatasan ekspor pada Huawei (华为) dan perusahaan Tiongkok lainnya.

Pengunduran diri Richard Ashooh, asisten sekretaris AS untuk administrasi ekspor selama tiga tahun terakhir, akan mulai efektif pada 16 Juli mendatang. Sementara itu, pihak departemen menolak untuk memberikan alasan pengunduran diri Ashooh, melansir dari reuters.com.

Dinominasikan oleh Presiden Donald Trump dan dikonfirmasi oleh Senat pada bulan Agustus 2017, Ashooh adalah orang yang diangkat secara politis dan disetujui oleh Senat terlama di Departemen Perdagangan selain Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross. "Dia bijaksana dan rasional, tidak keras kepala atau pun pushover," kata pengacara Washington Kevin Wolf, mantan pejabat di Departemen Perdagangan. "Dia benar-benar telah mengambil perannya dalam bekerja dan mencoba untuk mengelola sistem dengan benar."

Pada bulan lalu, Ashooh menandatangani peraturan yang memungkinkan perusahaan AS untuk berbagi informasi dan teknologi dengan pembuat peralatan telekomunikasi Tiongkok, Huawei Technologies Co Ltd (华为技术有限公司), guna mengembangkan standar industri, meskipun Huawei (华为) masuk dalam "daftar entitas", yang membatasi pemasok AS dari melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut. Ashooh juga memainkan peran dalam perusahaan AS, General Electric (GE.N), untuk dapat terus memasok mesin pesawat penumpang Tiongkok baru. Pada saat yang sama, ia menandatangani beberapa pembatasan yang lebih kuat terhadap entitas Tiongkok, seperti menambahkan perusahaan pengawasan video Hikvision (海康威视) dan puluhan lainnya ke daftar hitam departemen.*