Lama Baca 3 Menit

Kanye West Bakal Jadi Calon Presiden AS, Warganet Pun Berkomentar

06 July 2020, 16:05 WIB

Kanye West Bakal Jadi Calon Presiden AS, Warganet Pun Berkomentar-Image-1

Kanye West - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Warganet Tiongkok mengatakan kalau mereka ingin menonton reality show "Ibu Negara Kim Kardashian", menyusul pengumuman suaminya, Kanye West, di Twitter, bahwa dia berencana mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2020 ini. Sementara, para ahli mengklaim bahwa ini bisa jadi masalah yang dapat menyebabkan sistem politik AS berada dalam bahaya.

"Kita sekarang harus mewujudkan janji Amerika, dengan mempercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat! # 2020VISION," kata West, dalam tweetnya pada hari Minggu (5/7/2020) kemarin. Hashtags: "Kanye mengumumkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS" terlihat di Weibo (新浪微博), Tiongkok, sekitar sembilan jam kemudian, dan telah dilihat sebanyak hampir 300 juta kali, pada hari Minggu, pukul 19:00. Kim Kardashian dan CEO Tesla Elon Musk pun menyuarakan dukungan mereka untuk West di Twitter, segera setelah pengumuman itu keluar.

"Saya berharap Kanye bisa menang, bukan karena ingin melihat bagaimana dia tampil menyanyi, tetapi karena ingin menonton reality show Kardashian, setelah dia menjadi Ibu Negara nanti." Komentar seorang pengguna Weibo. Bahkan, ada juga orang yang menganggap pengumuman itu sebagai visi yang baik, yaitu: seorang pria Afrika-Amerika yang berjuang dari bawah untuk menjadi presiden, melalui usahanya sendiri. Namun, ada juga yang mencemooh gagasan tersebut, dan mengatakan bahwa itu tindakan untuk menarik perhatian publik dan media saja.

Ketika warganet menghibur diri dengan kemungkinan West menjadi presiden AS, beberapa pengamat Tiongkok memperingatkan bahwa hiburan politik AS tidak akan membantu negara tersebut dalam menyelesaikan masalah sosialnya atau menyatukan masyarakat di sana, yang sangat terpecah sekarang ini. "Sistem politik AS itu terlalu menghibur, menggunakan satu per satu opini publik untuk menutupi konflik dasar antara kapitalis dan proletar," kata Shen Yi, direktur Pusat Penelitian untuk Tata Kelola Dunia Maya, Universitas Fudan, kepada Global Times, Minggu (5/7/2020).

Shen memperkirakan, partisipasi West akan benar-benar menguntungkan Trump, karena keikutsertaannya dapat memecah suara orang-orang Afrika-Amerika, untuk memilih Partai Demokrat. Menurut laporan media, masih belum jelas apakah West benar-benar menyelesaikan dokumen yang diperlukan untuk mencalonkan diri sebagai presiden, atau dia hanya bermimpi saja melakukannya. (*)