Pengendara Skuter yang Tidak Memakai Helm di Tiongkok - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Sementara skuter listrik dan motor dapat ditemui di seluruh Tiongkok, ternyata setiap pengendaranya belum tentu memakai helm. Namun, ini semua akan berubah pada 1 Juni 2020.
Peraturan baru akan diterapkan pada 1 Juni 2020, siapa pun yang tertangkap mengendarai motor dan skuter listrik tanpa helm atau tidak mengenakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil akan didenda. Meskipun perubahan peraturan mungkin dilakukan dengan niat baik, ini dirasa tidak tepat waktu dengan Kementerian Keamanan Publik Tiongkok saat mengumumkan kampanye "Satu Helm, Satu Sabuk" (一 盔一带) pada 21 April 2020 lalu, yang mana hanya memberikan waktu satu bulan bagi ratusan juta orang untuk membeli helm.
Terdapat sekitar 250 juta skuter listrik yang terdaftar di Tiongkok. Skuter yang tidak terdaftar bisa berjumlah 50 juta buah. Sementara itu, diperkirakan hanya 30% pengendara skuter di Tiongkok yang memiliki helm. Maka, dapat dipastikan total permintaan helm sekitar 200 juta buah. Saat ini, pabrikan Tiongkok hanya dapat menghasilkan beberapa ribu helm dalam sehari. Untuk membantu mengisi celah yang sangat besar ini, lebih dari 3.500 perusahaan baru yang terkait dengan helm dilaporkan bermunculan di Tiongkok dalam sebulan terakhir karena harga helm yang meningkat hingga lebih dari dua kali lipat.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan pada hari Rabu, 20 Mei 2020, bahwa pihaknya prihatin dengan kenaikan harga helm yang dijual oleh beberapa perusahaan dan platform e-commerce. Pihak kementerian kemudian telah menginstruksikan organ keamanan publik nasional untuk berkoordinasi dengan regulator pasar guna menindak penggelapan harga dan pelanggaran lainnya.
Advertisement