Kerusuhan yang Terjadi - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Minneapolis, Bolong.id - Dalam sebulan terakhir, Amerika Serikat (AS) sempat menjadi perhatian karena menyandang status sebagai negara dengan penyebaran COVID-19 tertinggi di dunia atau mencapai lebih dari 1,75 juta kasus. Namun, dalam dua hari terakhir, perhatian itu justru tak lagi tertuju pada penyebaran virus tersebut, melainkan karena meletusnya kerusuhan besar yang terjadi di wilayah Minneapolis, AS pada Kamis malam (28/05) lalu.
Awal mula terjadinya kerusuhan ini, diketahui ketika seorang petugas kepolisian berkulit putih di Minneapolis, AS, mencekik leher seorang pria kulit hitam selama kurang lebih 7 menit menggunakan lutut karena dituduh melawan petugas, pada Senin (25/05) lalu. Hingga pada akhirnya, pria bernama George Floyd tersebut mengalami pendarahan dan berhenti bernapas. Video Floyd tengah memohon belas kasihan di bawah lutut seorang polisi hingga diseret ke tandu ambulans akhirnya dengan cepat menyebar luas. Tak ayal, banyak masyarakat yang mengecam tindakan polisi tersebut dan mulai turun ke jalan-jalan untuk melakukan aksi protes. Pada Selasa (26/05), aksi demontrasi yang kian tak terbendung pun pecah di sejumlah wilayah seperti Minneapolis, Memphis, Los Angeles dan kota-kota di Amerika lainnya. Sehari setelahnya, para demonstran mulai kehilangan kendali, dan protes anti diskriminasi kemudian berubah menjadi kerusuhan yang mengakibatkan konflik sipil dengan polisi berskala besar.
George Floyd - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Aksi Demonstrasi Pada Tanggal 26 Mei - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Polisi yang Berjaga - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Berujung ke aksi penjarahan
Dilansir dari laman abc.net.au, di Minneapolis, tempat kematian tragis Floyd terjadi, kerusuhan yang terjadi dilaporkan paling serius. Ribuan orang tumpah ruah di jalan-jalan, membakar bendera Amerika, menghancurkan dan membakar seluruh kota, menjarah mal dan supermarket, menghancurkan toko-toko perhiasan dan bank, membakar gedung apartemen, menghancurkan brankas ATM serta membakar mobil-mobil. Selama kerusuhan terjadi, bahkan ada beberapa orang bersenjata yang menembaki orang-orang hingga tewas di jalanan. Tak terhitung berapa kerugian selama kerusuhan berlangsung.
Gedung Apartemen yang Dibakar - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Warga Menjarah dan Membakar Toko-toko - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Seorang warga Tionghoa yang mengelola sebuah restoran Tiongkok di lokasi kejadian juga menyaksikan bencana yang terjadi. Dia mengatakan bahwa sekitar pada hari Kamis (28/05) jam 9 malam waktu setempat, terdengar suara keras dan dua pintu kaca restoran tersebut hancur berantakan. Pemilik restoran Tiongkok itu pun melihat jalanan di depan restorannya penuh dengan pria bertopeng yang memegang tongkat. “Mereka menyerang setiap toko di seluruh jalan. Toko perhiasan emas dan toko ponsel di sebelah restoran saya semua digeledah. Ada banyak orang di seluruh jalan, dan ada orang di toko emas sedang mencari perhiasan yang hilang,” ungkap pemilik restoran tersebut seperti yang dilansir dari weixin.qq.com.
Selama pandemi, restoran Tiongkok telah lama tutup, dan baru saja dibuka kembali beberapa hari yang lalu, hanya untuk dihancurkan lagi. Pemilik restoran Tiongkok itu pun dengan putus asa mengatakan bahwa dia tidak dapat bertahan di tengah pandemi dan terpaksa menutup bisnisnya. Namun, kini dia harus menghadapi hal buruk semacam ini lagi.
Melihat situasi yang sudah di luar kendali, Presiden AS Donald Trump dalam tweetnya pada Kamis malam lalu menyatakan, bahwa ia telah meminta FBI dan Departemen Kehakiman untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadap kematian Floyd. Sementara itu, Polisi Amerika Serikat Derek Chauvin yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap Floyd diumumkan telah resmi ditahan pada Sabtu (30/5).
Sumber: weixin.qq.com dan abc.net.au
Para Demonstran yang Menggunakan Topeng - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Advertisement
