Lama Baca 2 Menit

COVID-19 Keras Kepala, Para Ahli Angkat Bicara

27 April 2020, 06:20 WIB

COVID-19 Keras Kepala, Para Ahli Angkat Bicara-Image-1

Penjaga yang Berdiri di Depan Kota Terlarang yang Ditutup - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

COVID-19 sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi dunia. Tidak hanya orang-orang kini harus bekerja dan belajar dari rumah, larangan keluar rumah juga diberlakukan di berbagai negara, termasuk di ibu kota Indonesia, Jakarta yang memberlakukan larangan mudik. Para pakar di Tiongkok kemudian menyerukan saran mereka untuk mengurangi dampak jangka pendek dan jangka panjang dari pandemi COVID-19 terhadap pariwisata Tiongkok.

Pandemi COVID-19 menyebabkan kerugian besar pada pariwisata Tiongkok sejak negara tersebut mengadopsi reformasi dan membuka kebijakan pada akhir 1970-an, menurut laporan yang dirilis oleh Pusat Penelitian Pariwisata di bawah Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (中国社会科学院), meramalkan bahwa perjalanan domestik pada tahun 2020 akan turun hampir 35 persen dari tahun lalu menjadi sekitar 3,9 miliar jika pandemi berakhir pada awal Juni 2020. Sementara itu, pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata diperkirakan akan merosot 40 persen tahun ini.

Sektor pariwisata terdiri dari sejumlah besar usaha kecil dan menengah, yang menciptakan banyak lapangan kerja terutama bagi perempuan, kaum muda dan tenaga kerja surplus pedesaan. Para pakar yang menyusun laporan tersebut menyarankan untuk adanya dukungan kuat dan terpusat untuk membantu bisnis-bisnis yang bergantung pada pariwisata dalam mengatasi krisis di tengah upaya untuk menstabilkan pekerjaan.

Sedangkan untuk jangka panjang, para ahli menganjurkan untuk diadakannya pembukaan babak baru reformasi dan di sektor pariwisata dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.