Sejarah Hari Ini, Kaisar Kangxi Keluarkan Perintah untuk Lawan Rusia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Pada Januari 1685, Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing (1636–1912 M) mengirim utusan ke pertemuan Heilongjiang dan memutuskan untuk mengirim pasukan demi mengambil kembali Yaksa (sekarang dikenal sebagai Albazino di Rusia) setelah musim semi.
Dalam keputusan tersebut Kaisar Kangxi mengatakan, "Tentara bukanlah polisi, dan mereka digunakan sebagai upaya terakhir. Rusia menyinggung tanpa alasan, mengambil lahan, dan kemudian secara bertahap melintasi perbatasan... Menjarah orang, menjarah desa, merampas kulit cerpelai, dan melakukan banyak kejahatan.... Mereka suka mengirim pasukan ke Heilongjiang, memblokir jalan, lagi-lagi menginvasi, tidak mengembalikannya dan terus kabur. Mereka harus segera disingkirkan,” dilansir dari today.911cha.com, Rabu (20/1/2021)
Sebelum tentara bergerak ke Yaksa, Kangxi berusaha membuat perjanjian damai dan menulis langsung kepada tsar Rusia, berharap tsar akan segera mundur dari wilayah Yaksa. Jika tidak dilakukan, maka Kaisar Kangxi akan memerintahkan tentara penakluk untuk maju. Namun, pihak Rusia tidak memilih mundur dan siap untuk bertarung sampai akhir.
Oleh karena itu, pada tanggal 20 Januari 1685, tentara Qing tiba di Yaksa dan membombardir Yaksa. Kebakaran pun terjadi di mana-mana, tentara Rusia mengalami kekalahan besar dan harus memerintah pasukannya mundur diri dari Yaksa. (*)
Advertisement