Peribahasa China: 百发百中 - Seratus Tembakan, Seratus Sasaran - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Peribahasa "百发百中 (bǎi fā bǎi zhòng)" secara harfiah berarti "seratus tembakan, seratus sasaran” yang juga berarti menembak ke sasaran seratus kali tanpa melewatkannya satu pun.
Idiom ini pertama kali digunakan untuk menggambarkan keterampilan menembak seseorang yang luar biasa. Namun, peribahasa ini sekarang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang sangat siap dan telah sukses besar dalam usaha mereka.
Kisah dari munculnya peribahasa ini bermula pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (770 - 476 SM), di mana ada seorang pemanah terkenal di Negara Bagian Chu bernama Yang Youji.
Pada suatu waktu, Jin Li Gong (Adipati Li dari Jin) menyerang Negara Bagian Zheng. Chu Gong Wang (Raja Gong dari Negara Chu) mengirim pasukan untuk membantu Negara Zheng dan bertemu dengan tentara Jin di Yanling.
Dalam pertarungan berikutnya, seorang jenderal dari Negara Jin bernama Wei Qi melihat Chu Gong Wang dan menembakkan panah ke matanya. Chu Gong Wang, yang membenci Wei Qi, memberikan dua anak panah kepada Yang Youji, dan berkata, "Tembak Wei Qi sampai mati untuk membalas dendamku".
Tanpa sepatah kata pun, Yang mengambil anak panah itu dan pergi. Setelah beberapa saat, dia kembali dengan satu anak panah tersisa dan menyerahkannya kembali kepada Chu Gong Wang. Hanya satu anak panah yang dia butuhkan untuk membunuh Wei Ji.
Saat itu, pria lain bernama Pan Dang juga pandai memanah. Dia tidak pernah ketinggalan dalam kompetisi apapun. Namun, Yang Youji berkata kepadanya, “Dengan melakukan ini, bukanlah cara menjadi pemanah jitu yang sempurna. Orang yang bisa memanah daun willow pada jarak lebih dari seratus langkah, dia bisa dianggap sebagai pemanah jitu."
Pan Dang tidak yakin akan ucapan Yang Youji. Dia memilih tiga daun pada pohon willow dan mengecatnya dengan angka sehingga Yang Youji dapat memilih targetnya. Yang Youji menembakkan tiga anak panah berturut-turut, mengenai tiga daun itu dengan urutan yang ditentukan. Pan Dang kemudian percaya akan ucapan Yang Youji.
Selain peribahasa ini digunakan untuk menunjukkan keahlian memanah yang sempurna. Ini juga mengacu pada akurasi yang tinggi dalam memprediksi situasi, sehingga berhasil menangani urusan politik atau bisnis. (*)
Advertisement