Lama Baca 3 Menit

China: Semua Negara Itu Setara

11 January 2021, 07:00 WIB

China: Semua Negara Itu Setara-Image-1

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan pada hari Sabtu (9/1/2021) bahwa diplomasi Tiongkok selalu berpegang pada prinsip bahwa semua negara, besar atau kecil, adalah setara dan bahwa hubungan Tiongkok-Seychelles adalah model dalam prinsip ini.

Wang membuat pernyataan itu selama pembicaraan dengan mitranya dari Seychelles, Sylvestre Radegonde, dilansir dari ecns.cn, Minggu (10/1/2021).

Wang mengatakan Tiongkok selalu menganjurkan multilateralisme, menentang politik kekuasaan, mempromosikan demokratisasi dalam hubungan internasional, dan mendukung PBB untuk memainkan perannya dalam urusan internasional.

Wang menjelaskan bahwa negara-negara besar harus memimpin dalam mematuhi norma-norma dasar hubungan internasional, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, membantu negara-negara berkembang kecil dan menengah, dan memikul tanggung jawab internasional mereka dalam menangani perubahan iklim dan mempromosikan pengembangan keberlanjutan.

Menlu Tiongkok ini juga menyebutkan, sebagai negara berkembang terbesar, Tiongkok bersedia memenuhi kewajiban internasionalnya. Pembangunan Tiongkok adalah kekuatan yang tumbuh untuk perdamaian, keadilan, dan negara berkembang lainnya.

Wang mengatakan bahwa Tiongkok mendukung Seychelles, sebagai anggota yang setara dalam komunitas internasional, untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam urusan internasional dan bersedia bekerja sama dengan negara tersebut untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia.

Di pihaknya, Radegonde memuji Tiongkok yang berpegang pada prinsip kesetaraan antara negara besar dan kecil. Ia mengapresiasi upaya Tiongkok dalam menjaga kepentingan negara kecil dan menengah serta negara berkembang. Ia pun mengapresiasi Negeri Tirai Bambu yang selalu berdiri bersama dengan negara berkembang dalam urusan internasional. (*)