Distributor nanas lampung - Image from kompas.com
Bolong.id - Ekspor nanas asal Lampung sering ditolak karena kutu putih, tetapi digandrungi Tiongkok. Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Moh Jumadh mengatakan, masyarakat Tiongkok sangat menyukai nanas.
Dilansir dari Kompas.com pada Jumat (2/4/2022). Hal itu disebabkan iklim dan topografi Tiongkok tidak cocok untuk budi daya nanas.
"Ini membuka peluang bagi Indonesia menjadikan Tiongkok sebagai salah satu negara tujuan ekspor yang sangat potensial. Terlebih negara ini memiliki penduduk terbesar di dunia," kata Jumadh di Bandar Lampung, Jumat (1/4/2022).
Namun, Lampung masih kesulitan menembus pasar Tiongkok. Sudah sejak lama, pemerintah setempat belum mengizinkan nanas Lampung masuk Tiongkok.
"Berbagai persyaratan harus dipenuhi eksportir, salah satunya bebas dari kutu putih," beber Jumadh.
Meski demikian, nanas segar asal Lampung tersebut sudah diekspor ke 26 negara. Negara tersebut di antaranya, Amerika Serikat, Argentina, Peru, Perancis, Hong Kong, Jepang, Qatar, UEA, dan lainnya.
Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (Iqfast) Badan Karantina, permintaan nanas pada 2020 mencapai 38,84 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat 6,5 juta ton di 2021 menjadi 45,3 juta ton. Memasuki 2022, Provinsi Lampung sudah mengekspor 1,913 juta ton nanas ke berbagai negara.
Untuk menembus pasar Tiongkok, pihaknya sudah mendampingi PT Great Giant Pineapple selaku eksportir.
"Kita sudah dampingi mulai dari bimbingan teknis identifikasi kutu putih, monitoring di kebun, hingga pendampingan protokoler audit dari pihak GACC (Generator Administrator Customs Tiongkok)," kata Jumadh.
Jumadh mengatakan, audit juga dilakukan mulai dari lahan tanam buah nanas, rumah kemas, hingga ke laboratorium. "Kegiatan ini juga merupakan verifikasi manajemen potensi risiko dan kesesuaian data teknis," pungkasnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
