Pesawat SU-30MKI yang dilengkapi dengan rudal BahMos - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Hingga kini, ketegangan antara India-Tiongkok masih belum juga mereda. Kedua negara yang bersengketa ini terus saling memperkuat pertahanan mereka untuk dapat menghadapi satu sama lain. India misalnya, baru-baru ini dikabarkan melakukan pergerakan yang sangat cepat untuk hadapi Tiongkok. Seperti apa?
Pertama, India mempercepat proses pembelian alutsista senilai Rs. 5.000 crore atau Rp 9,4 triliun, untuk 12 Sukhoi dan 21 MiG-29 dari Rusia. Awalnya, kebijakan ini harusnya direalisasikan pada tanggal 8 Oktober 2020 mendatang, tetapi, dilansir dari India Today, kini pengadaan alutsista tersebut sudah diproses oleh pemerintah India dan dikabarkan akan rampung pada minggu depan. Selain jet tempur, Angkatan Udara India juga mengusulkan kepada pemerintah India agar buru-buru membeli seluruh perangkat atau senjata tambahan, untuk menghindari masalah tak terduga di masa mendatang.
Kedua, pada sektor pengadaan kereta api dan telekomunikasi, India membatalkan tender dan kontrak mereka dengan Tiongkok. Dedicated Freight Corridor Corporation of India (DFCCIL), perusahaan sektor publik India yang bekerja sama dengan Kereta Api India, memutuskan kontrak mereka dengan Beijing National Railway Research and Design Institute of Signal and Communication Group. Namun, pihaknya mengelak ketika ditanya soal alasan pembatalannya apakah disebabkan karena konflik perbatasan yang sedang terjadi. Dikabarkan, India memutuskan kontrak tersebut karena perusahaan asal Beijing itu gagal melaksanakan tugasnya tepat waktu.
Ketiga, sentimen anti-Tiongkok telah bangkit gila-gilaan di India. Beberapa waktu lalu, badan perdagangan India seperti Confederation of All India Traders (CAIT) menyerukan agar memboikot produk-produk asal Tiongkok sebagai aksi protes. Selain itu, Kementerian Telekomunikasi India juga telah memerintahkan Bharat Sanchar Nigam Limited (BSNL), Mahanagar Telephone Nigam Limited (MTNL) dan perusahaan swasta lainnya untuk melarang semua produk asal Tiongkok masuk.
Kabar terbaru, dilansir dari laman portal AFP pada Rabu (17/6/2020) kemarin, baik India maupun Tiongkok telah sepakat untuk melakukan perundingan, guna mengurangi ketegangan di antara keduanya.
Advertisement