Pasangan yang mendapat bantuan TV dari pemerintah Xinjiang - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Jika mengingat ke masa lalu, tepatnya satu dekade yang lalu, keadaannya sangat berbeda, penduduk lokal hanya mampu membeli gubuk yang terbuat dari tanah liat atau rumah yang terbuat dari "tamarisk" dengan perabotan yang sederhana. Pemberian dari pemerintah berupa perabotan yang modern ini, sangat mewah dan tidak terbayangkan oleh keluarga Matkerim. Bantuan ini merupakan program relokasi Xinjiang yang sudah dimulai sejak tahun 2011 sebagai upaya dari Tiongkok untuk mengurangi kemiskinan. Hasilnya, sekarang desa-desa di Xinjiang selatan telah mengalami perubahan yang drastis.
Matkerim dan keluarganya pindah ke rumah baru namun tetap berada di desa yang sama. Istrinya juga mendapatkan pekerjaan dengan bantuan dari komite desa. Sama halnya dengan keluarga Matkerim, semakin banyak penduduk desa yang menikmati kehidupan modern dengan memiliki rumah baru, barang-barang elektronik, dan perabotan rumah tangga yang modern. Kondisi rumah baru mereka sangat berbeda dengan tempat tinggal mereka sebelumnya, sebagian besar rumah baru memiliki ruang tamu, kamar tidur, dapur, seperti rumah-rumah di kota.
Beberapa lembar kertas ditempel di dinding rumah Matkerim, berisi unformasi tujuan pengurangan kemiskinan dan informasi kontak "kader" yang menanggulangi kemiskinan dan mengunjungi mereka secara teratur. Tas yang berisi catatan informasi tentang anggota keluarga, tanah yang dikontrak, ternak dan penghasilan juga digantung di dinding.
Tas yang berisi dokumen kebijakan, dokumen hukum dan peraturan, juga dapat ditemukan di rumah-rumah penduduk desa lainnya di Prefektur Hotan. Warga setempat juga berdedikasi untuk memajang foto-foto petugas penanggulangan kemiskinan di dinding rumahnya, untuk menunjukkan perubahan besar dalam hidup mereka. Selama bertahun-tahun, akhirnya mendapatkan rumah baru, jalanan yang sudah diaspal dan pendidikan gratis untuk anak-anak, hal ini telah berubah menjadi kehidupan yang baru untuk penduduk desa.
Advertisement