Lama Baca 4 Menit

Perwakilan Khusus AS Untuk Iran Ancam Akan Isolasi Tiongkok dan Rusia, Kenapa?

26 June 2020, 17:10 WIB

Perwakilan Khusus AS Untuk Iran Ancam Akan Isolasi Tiongkok dan Rusia, Kenapa?-Image-1

Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Iran, Brian Hook - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id – Amerika Serikat (AS) mengancam akan mengisolasi Tiongkok dan Rusia di Dewan Keamanan PBB, jika kedua negara tersebut terus mencegah AS memperpanjang embargo senjata di Iran. Ancaman itu diungkapkan oleh Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran dalam sebuah wawancara pada Selasa malam (23/6), menunjuk Tiongkok dan Rusia, yang telah berkomitmen dalam mempertahankan perjanjian komprehensif mengenai masalah nuklir Iran. Hook mengatakan bahwa kesenjangan antara komunitas Internasional dengan Tiongkok dan Rusia semakin besar. Jika Tiongkok dan Rusia melanjutkan komitmen tersebut, mereka akan diisolasi di Dewan Keamanan.

Diketahui, berdasarkan resolusi PBB 2231, Dewan Keamanan PBB mendukung perjanjian komprehensif tahun 2015 tentang masalah nuklir Iran dan embargo senjata selama 13 tahun di Iran, yang akan berakhir pada bulan Oktober tahun 2020 ini. Namun, AS telah menganjurkan untuk melakukan perpanjangan embargo tersebut, dan dalam beberapa tahun terakhir ini, AS sering mengambil tindakan untuk melancarkan rencananya tersebut. Diketahui juga bahwa pada tanggal 19 Juni 2020, Dewan Badan Energi Atom Internasional memilih menyetujui resolusi tentang perlindungan Iran, sementara Tiongkok dan Rusia memilih menentangnya.

Sehari setelah Hook mengeluarkan ancaman kepada Tiongkok dan Rusia, dalam sebuah pertemuan tertutup pada tanggal 24 Juni 2020, Brian Hook dan Kelly Kraft, Perwakilan Tetap AS untuk PBB, meminta kepada 15 Dewan Keamanan untuk mendukung rancangan resolusi perpanjangan embargo AS terhadap Iran. Menanggapi hal itu, para diplomat Tiongkok mengatakan bahwa Tiongkok tidak mungkin menyetujui rancangan itu, karena rancangan resolusi AS adalah kelanjutan dari kebijakan AS untuk memberikan tekanan besar pada Iran, dan tidak memiliki dasar untuk didiskusikan.

Melansir laman news.cctv.com, terkait dengan masalah tersebut, sebelumnya, pada konferensi pers tanggal 22 Juni 2020, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah memperjelas posisi Tiongkok. Juru Bicara Zhao Lijian (赵立坚) mengatakan, bahwa Tiongkok akan selalu mendukung Badan Energi Atom Internasional dalam melaksanakan tanggung jawab perlindungannya terhadap Iran secara objektif, profesional dan netral, serta menentang politisasi pekerjaan agen tersebut. "Mengenai masalah nuklir Iran, tujuan utama Tiongkok adalah untuk menjaga perjanjian komprehensif tentang masalah nuklir Iran, multilateralisme, perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dan tatanan internasional berdasarkan hukum internasional. Tiongkok bersedia untuk terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait demi melakukan upaya penyelesaian politik dan diplomatik, untuk masalah nuklir Iran,” ujar Zhao Lijian (赵立坚).

Menurut laporan Reuters, jika AS gagal memperpanjang embargo, AS mengancam untuk memulai kembali semua sanksi yang diberlakukan oleh PBB terhadap Iran, sesuai dengan proses yang disepakati pada perjanjian nuklir tahun 2015. Namun, ironisnya, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa AS kelihatannya menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada  tahun 2018.