RI buruh new normal - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id – Keputusan pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan New Normal atau Kenormalan Baru telah menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat. Pemerintah menilai penerapan New Normal menjadi hal yang sangat penting bagi kondisi perekonomian Indonesia saat ini, meski kasus Covid-19 masih belum terkendali. Sebelumnya, presiden Joko Widodo juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk berdamai dengan Covid-19.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia mengungkapkan, alasan utama pemerintah menerapkan New normal adalah karena perekonomian Indonesia yang hampir lumpuh. Pandemi yang sudah 3 bulan ini melanda Indonesia membuat roda perekonomian terhambat akibat berhentinya aktivitas sosial dan bisnis. "Jika kondisi tersebut terus berlanjut dalam waktu lama sampai ditemukannya vaksin, akan memicu badai PHK semakin besar," sebut Airlangga.
Menurutnya, permasalahan kesehatan dan sosial-ekonomi seperti dua sisi mata uang. Ketika sektor kesehatan terancam, maka sektor ekonomi pun ikut terimbas. Saat ini pemerintah telah menyusun protokol kesehatan ketat di semua lini untuk bersiap menerapkan New normal sampai vaksin ditemukan. Sejumlah negara juga sudah menerapkan New Normal untuk membangkitkan kembali perekonomian mereka.
Namun, pemerintah sepertinya juga perlu melihat dan berani mengambil risiko ketika New Normal ini benar-benar diterapkan. Di Tiongkok, Paska pemerintah menerapkan New Normal, sejumlah kota seperti Jilin dan Wuhan dilaporkan kembali mendapatkan kasus baru bahkan kota Jilin sampai kembali melakukan lockdown.*
Advertisement