Lama Baca 4 Menit

Kesepakatan Kerja Sama Batu Bara China-Indonesia Bikin Kecewa Australia

03 December 2020, 10:26 WIB

Kesepakatan Kerja Sama Batu Bara China-Indonesia Bikin Kecewa Australia-Image-1

Ilustrasi - Image from WSJ

Beijing, Bolong.id - Australia telah bekerja sama dengan Tiongkok dalam banyak aspek. Dalam beberapa tahun terakhir, Australia sangat bergantung pada pasar Tiongkok. Bahkan beberapa produk yang diekspor ke negara Tiongkok telah menyumbang lebih dari 90% produk.

Tiongkok juga sangat mementingkan hubungan kerja sama dengan mereka. Namun, Australia telah berkali-kali mengekspor produk berkualitas ke Tiongkok dan mengadopsi metode persaingan pasar yang tidak tepat, sehingga Tiongkok harus mengambil beberapa langkah untuk menjamin kepentingan Tiongkok-Australia.

Beberapa waktu lalu, batubara yang diekspor dari Australia ke Tiongkok gagal lulus uji, sehingga banyak kapal dagang yang masih berlabuh di pelabuhan Tiongkok dan tidak dapat masuk ke Tiongkok.

Namun, Australia akan kecewa kali ini. Kapal batu bara Australia mengapung di luar Tiongkok, tetapi Indonesia menunggu kabar baik. Tiongkok dan Indonesia telah menandatangani pesanan batu bara hampir USD1,5 miliar (sekitar Rp21,2 triliun).

Menurut Jiemian News, Indonesia mengadakan pertemuan kerja sama pengadaan batu bara. Tiongkok dan Indonesia saat itu mencapai kesepakatan dan menandatangani pesanan besar senilai USD1,467 miliar (Rp20,9 triliun). Ke depan, Tiongkok akan mengimpor 28,72 juta ton batu bara dari Indonesia setiap tahun. Selanjutnya, Indonesia akan terus meningkatkan ekspor batu baranya ke Tiongkok, menarik lebih banyak investasi, dan memastikan pembangunan negaranya sendiri.

Perlu diperhatikan bahwa setelah 2008, Australia telah menjadi importir batu bara terbesar Tiongkok. Ada banyak kerja sama antara kedua belah pihak setiap tahun. Menurut statistik, impor Tiongkok pada 2019 mencapai 300 juta ton. Australia dan Tiongkok telah bekerja sama selama bertahun-tahun. Hubungan juga diperkuat.

Namun, belakangan ini belasan kargo dari negaranya terjebak karena pemeriksaan keamanan, mereka telah menunggu lebih dari sebulan, dan tidak ada waktu khusus untuk bongkar muatan.

Semakin hari, semakin banyak kargo Australia yang berlabuh di pelabuhan Tiongkok. Pejabat Australia juga sangat mementingkan masalah ini. Mereka berharap batu bara mereka dapat masuk ke negara Tiongkok secepatnya. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah menanggapi masalah ini.

Tujuan utama dari penguatan inspeksi Tiongkok adalah untuk memastikan hak dan kepentingan perusahaan Tiongkok dan untuk memastikan keamanan lingkungan Tiongkok, hal ini sesuai dengan peraturan. Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok juga memperkuat pemeriksaan impor batu bara. Banyak batu bara impor yang berkualitas. Masalah ketidaksesuaian telah banyak berdampak pada perkembangan perusahaan dan lingkungan Tiongkok. Dilansir dari 神鸟知讯防务, hal ini juga akan Tiongkok perhatikan kedepannya.

Sulit bagi batu bara Australia untuk masuk ke negara Tiongkok, yang juga memberikan peluang bagi negara lain. Banyak negara ingin bekerja sama dengan Tiongkok. Pasar Tiongkok yang besar membuat beberapa negara menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama, dan Tiongkok juga sedang mencari mitra baru, beberapa negara dengan ekspor batu bara yang besar kini bersaing memperebutkan pasar Tiongkok.

Australia semakin merugi. Sebelumnya, sikap mereka sangat keras. Sekarang mereka berubah sikap ketika melihat Tiongkok bekerjasama dengan negara lain. Sebelumnya, Tiongkok tidak hanya membatasi impor batu bara, tetapi juga membatasi ekspor berbagai komoditas seperti wine, gandum, dan kapas. Alhasil, perkembangan ekonomi mereka tahun ini juga sangat terpengaruh. Bisa diprediksi jika Australia tidak mengubah sikapnya, maka akan berdampak lebih besar bagi mereka nantinya, sebagaimana dilansir dari 神鸟知讯防务. (*)