Pengunjung menghadiri Pameran Impor Internasional China ke-3 - Image from GT
Shanghai, Bolong.id - Lima peninggalan budaya dipajang di Pameran Impor Internasional Tiongkok ke-3 (China International Import Expo; CIIE) di Shanghai pada Kamis (5/11/20). Karena ini pertama kalinya barang-barang tersebut dipamerkan, banyak yang menganggap sebagai kembalinya peninggalan budaya Tionghoa perantauan.
Lima benda milik seorang kolektor Jepang yang menjualnya di acara tersebut adalah lukisan Tiongkok kuno dari Dinasti Song Selatan (1127-1279) pelukis Zhao Boju dan pelukis Dinasti Ming (1368-1644) Shen Zhou dan Qiu Ying, menurut media yang berbasis di Shanghai The Paper.
Lukisan kuno menampilkan wanita bangsawan di halaman dan gulungan lanskap yang dilukis di atas sutra atau kertas.
Shanghai Customs mencatat bahwa untuk mempromosikan kembalinya peninggalan budaya Tionghoa perantauan melalui CIIE, pihak berwenang telah menerapkan kebijakan pajak preferensial untuk peserta pameran yang menjual koleksi seni dan pameran barang antik hingga lima buah selama acara berlangsung.
Sebuah lukisan karya pelukis Dinasti Ming (1368-1644) Qiu Yi - Image from GT
Dilansir dari Global Times, pameran ini telah menarik banyak perhatian, dengan banyak kolektor mengungkapkan keinginan untuk membelinya, kata laporan itu.
Selain peninggalan budaya yang dipamerkan, CIIE juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk warisan budaya takbenda Tiongkok dan merek ternama, serta proyek untuk mempromosikan jalan pejalan kaki budaya, pariwisata Tiongkok, dan pameran budaya lainnya.
Pengunjung dapat mengamati kerajinan tradisional seperti memotong kertas dan menenun rumput dari Tiongkok Selatan dan menghargai sulaman pada pakaian wanita tradisional Tiongkok, qipao.
Lebih dari 2.700 bisnis dari lebih dari 120 negara dan wilayah diharapkan menghadiri CIIE tahun 2020, menurut data resmi CIIE. (*)
Advertisement