Ilustrasi - Image from Pexels
Anhui, Bolong.id - Di Tiongkok, konsumen diberi waktu tujuh hari untuk mengembalikan barang yang dibeli secara online, jika ada ketidak sesuaian. Tapi tidak demikian halnya dengan barang yang dibeli di toko. Situasi ini berubah sekarang.
Sabtu (14/11/20), lebih dari 250.000 perusahaan di provinsi tenggara Tiongkok bergabung dengan kampanye pengembalian tujuh hari yang diluncurkan tahun lalu, menjanjikan konsumen bahwa mereka dapat mengembalikan barang, apa pun alasannya, selama barang tersebut belum digunakan, kedaluwarsa dan / atau sudah rusak.
Empat wilayah setingkat provinsi di Tiongkok Tenggara, Provinsi Anhui, Provinsi Jiangsu, Provinsi Zhejiang, dan Shanghai, tahun lalu meluncurkan kampanye untuk merangsang konsumsi domestik dan melayani konsumen dengan lebih baik.
Para ahli mengatakan bahwa kebijakan pengembalian tujuh hari adalah tren bisnis modern dan ini menunjukkan kepercayaan pedagang pada produk dan layanan mereka. Mempromosikan kebijakan di toko offline meningkatkan konsumsi dan merangsang ekonomi fisik.
Liu Junhai, seorang profesor hukum di Renmin University of China, mengatakan bahwa terdapat asimetri informasi antara bisnis dan konsumen, baik dalam konsumsi online maupun offline, sehingga penerapan kebijakan pengembalian tujuh hari dapat secara efektif menjamin hak-hak konsumen dan mengurangi risiko membeli, yang selanjutnya akan membantu pedagang mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Dilansir dari CGTN, seorang manajer toko di supermarket mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa toko tersebut telah melihat rata-rata lima pengembalian sehari, mengklaim kebanyakan orang mengembalikan barang karena ukuran yang salah dan sangat sedikit orang yang mengembalikan makanan. (*)
Advertisement