CFO Huawei, Meng Wanzhou - Image from SCMP
Kanada, Bolong.id - Lusinan negara diminta Amerika Serikat untuk menahan eksekutif Huawei Meng Wanzhou, tetapi Kanada adalah satu-satunya yang menanggapi permintaan tersebut, ujar seorang diplomat senior Tiongkok kepada surat kabar Kanada, The Global and Mail.
Meng, putri pendiri raksasa teknologi itu, melakukan perjalanan melalui Asia dan Eropa sebelum dia singgah di Kanada dan mendapati dirinya ditahan pada Desember 2018, yang terjadi sekitar tiga bulan setelah AS mengeluarkan surat perintah penangkapannya.
Sebanyak 111 negara telah menandatangani perjanjian ekstradisi dengan AS, dan lusinan di antara mereka menerima permintaan ekstradisi, "tetapi tidak satupun dari mereka mengikuti ide konyol ini, sampai Meng tiba di Kanada," Lu Kang (陆慷), Direktur Departemen Luar Negeri Amerika Utara dan Oceanian Affairs, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Global and Mail.
Dari September hingga Desember 2018, Meng melakukan perjalanan ke Prancis, Inggris, Irlandia, Polandia, Singapura, Jepang, dan Belgia. Ketujuh negara tersebut memiliki perjanjian bilateral tentang ekstradisi dengan AS.
Kanada adalah "satu-satunya yang membantu pemerintah AS dalam permainan kotor semacam ini," kata Lu.
Memiliki perjanjian ekstradisi berarti para pihak yang menandatangani berkewajiban untuk mempertimbangkan permintaan ekstradisi, tetapi para ahli mengatakan ada permintaan yang cenderung tidak dipertimbangkan oleh pemerintah.
Keputusan apakah akan menjawab permintaan ekstradisi umumnya mempertimbangkan aspek politik dari kasus individu, ujar Huang Jin, Presiden Masyarakat Hukum Internasional Tiongkok, kepada CGTN.
"Kebanyakan pemerintah tidak mempertimbangkan permintaan ekstradisi yang mengandung lapisan politik," kata Huang.
Meng dicari oleh AS karena penipuan dan pelanggaran sanksi, tetapi ada spekulasi bahwa kasus terhadapnya terutama dibangun berdasarkan perhitungan politik oleh pemerintahan Trump, yang memandang Huawei sebagai ancaman utama bagi dominasi teknologi AS dan telah menggandakan dorongannya untuk menggerakkan perusahaan teknologi Tiongkok keluar dari pasar AS.
Selain mengomentari permintaan ekstradisi, Lu juga menekankan komitmen Tiongkok untuk "tidak pernah berpaling dari rakyat Kanada." Namun dia mengatakan penahanan Meng adalah "hambatan yang sangat..sangat serius yang merusak suasana yang diperlukan untuk kerja sama lebih lanjut."
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (王毅) dan mitranya dari Kanada, Francois-Philippe Champagne bertemu di Roma selama kunjungannya ke Eropa. Keduanya sepakat untuk bekerja sama menyelesaikan masalah dan memajukan hubungan bilateral.
Para pemimpin Kanada membuat keputusan yang tepat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok 50 tahun lalu, kata Wang. (*)
Advertisement